Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

TUGAS AKUNTANSI BIAYA

3). LAPORAN PABRIKASI DAN PENJUALAN


Laporan Harga Pokok Pabrik
Biaya bahan baku                    : Rp. 14.060
Pembeliaan                              :           -
Bahan baku siap produksi        : Rp. 14.060
Pers.akhir bahan baku              : Rp. 14.060
Pemakain bahan baku               :                       Rp. 14.060

BTKL                                       :                       Rp. 12.400
BTKTL                                     :                       Rp.   1.550
BOP                                         :                       Rp.   2.180
Asuransi pabrik                         :                       Rp.   1.800
Depesiasi pabrik                        :                       Rp.   4.300
Beban admiistasi                        :                       Rp.   3.760
Total B.P                                   :                       Rp 40.050

Prs. Barang dlm proses awal      :                       Rp.   4.550
Prs. Barang dlm proses akhir      :                       Rp.   3.220
HP. Pabrik                                 :                       Rp. 41.380


Laporan Harga Pokok Penjualan

HP. Pabrik                               : Rp. 41.380
Prs. Produk jadi awal               : Rp.   7.840
HP penjualan yg siap dijual       : Rp. 49.220

Prs. Produk jadi akhir              : Rp.   8.110
HP Penjualan                           : Rp. 41.110


4). LAPORAN PABRIKASI DAN PENJUALAN

Laporan Harga Pokok Pabrik

Bahan baku langsung               : Rp. 14.400
Pembelian                                :           -
Bahan baku siap produksi        : Rp. 14.400
Prs. Akhir bahan baku              : Rp. 14.400
Pemakaian bahan baku             :                       Rp. 14.400

BTKL                                      :                       Rp. 12.400
BTKTL                                    :                       Rp.   1.550
BOP                                         :                       Rp.   2.180
Asuransi Pabrik                        :                       Rp.   1.800
Depresiasi gedung pabrik          :                       Rp.   4.300
Biaya administrasi                     :                       Rp.   3.700
Total B.P                                  :                       Rp. 40.330

BDP per 1 juni                         :                       Rp.   4.550
BDP per 30 juni                       :                       Rp.   3.220
HP. Pabrik                               :                       Rp. 41.660


Laporan Harga Pokok Penjualan

HP. Pabrik                               : Rp. 41.660
Produk jadi per 1 juni               : Rp.   7.840
HP penjualan yg siap dijual       : Rp. 49.500

Produk jadi per 30 juni            : Rp.   8.110
HP Penjualan                          : Rp. 41.390

5.) BAGIAN DEFINISI

1. Pengertian Biaya
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
  • Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata uang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai 
  • Manfaat Akuntansi Biaya
1. Perencanaan dan Pengendalian Laba. Akuntansi biaya menyediakan informasi
atau data biaya masa lalu yang diperlukan untuk menyusun perencanaan, dan
selanjutnya atas dasar perencanaan tersebut, biaya dapat dikendalikan dan
akhirnya pengendalian dapat dipakai sebagai umpan balik untuk perbaikan
dimasa yang akan datang.
2. Penentuan Harga Pokok Produk atau Jasa. Penetapan harga pokok akan dapat
membantu dalam : (a) penilaian persediaan baik persediaan barang jadi maupun
barang dalam proses, (b) penetapan harga jual terutama harga jual yang
didasarkan kontrak, walaupun tidak selamanya penentuan harga jual
berdasarkan harga pokok, (c) penetapan laba.
3. Pengambilan Keputusan oleh Manajemen.
 
2). Perbedaan antara job otder costing dan ptocess costing system
1.aliran unit dalam system perhitumgngan biaya (sesuai pekerja/pesanan vs terus menerus)
2.unit yang diproduksi (heterogen vs homogen)
3.dokumen pengendali yang dignakan (kartu biaya per pekerja vs laporan produksi per depatermen)






3). Definisi Produk Sampingan, Produk Gabungan, Sisa Bahan (scrap)


Produk sampingan
adalah suatu produk dengan total nilai yang relatif  kecil dan dihasilkan secara simultan atau bersamaan dengan suatu produk lain yang total nilainya lebih besar. Produk dengan nilai yang lebih besar tersebut, biasanya disebut produk utama (main product), biasanya diproduksi dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan produk sampingan(biasanya, produsen hanya memiliki sedikit kendali atas jumlah produk sampingan).
Misalnya, suatu perusahaan yang menyewa truk untuk mengangkut bahan tertentu menemukan bahwa bahan buangan tersebut dapat digunakan sebagai pupuk.

Produk gabungan
adalah suatu produk yang diproduksi secara bersamaan melalui suatu proses atau serentetan proses umum, di mana setiap produk yang dihasilkan memiliki lebih dari nilai nominal, dalam bentuk sesuai dengan hasil pemrosesan tersebut. Produksinya bersifat simultan karena proses produksi menghasilkan seluruh produk tanpa dapat dihindari. Dalam hal ini ada istilah ‘Titik pisah batas’ yang didefinisikan sebagai titik di mana produk-produk tersebut dapat dipisahkan sebagai unit-unit individual. Sebelum titik tersebut, produk-produk tadi masih dalam satu kesatuan yang homogen.

Pengertian Sisa Bahan Baku
Pada umumnya, operasi pabrikasi tidak bisa lepas dari timbulnya kegiatan atau pengurangan keluaran yang disebabkan adanya sisa bahan (scrap). Manajemen dan seluruh personalia organisasi harus bekerjasama guna mengurangi semacam itu menjadi seminim mungkin. Sisa bahan merupakan salah satu masalah khusus yang berhubungan dengan bahan baku. Ada beberapa pengertian tentang sisa bahan baku di bawah ini. Dalam buku yang berjudul  “Akuntansi Biaya” mengemukakan tentang  bahwa: Sisa bahan baku adalah bahan yang mengalami kerusakan dalam proses pengerjaannya.
 (Mulyadi, 1990;151)
Sedangkan dalam buku yang berjudul  “Akuntansi Biaya” terjemahan Nirwan sembiring dan Osman Sitorus mengemukakan bahwa:
 “Barang sisa (scrap) adalah masukan yang tidak menjadi bagian keluaran tetapi masih mempunyai nilai ekonomi yang relatif sangat kecil, barang sisa dapat dijual atau digunakan kembali.”
(Charles T. Horngrendan George Foster,  1990,150)
Sedangkan dalam buku yang berjudul “Akuntansi Biaya” mengemukakan tentang bahwa pengertian sisa bahan baku adalah;
”Bahan yang tersisa atau bahan yang rusak dalam proses pengolahan produk atau pnyimpanan dan tidak dapat kembali digunakan di perusahaan.”
(R.A Supriyono,1999,103)
Dalam perusahaan manufaktur dapat timbul sisa bahan dari proses pengolahan produk, yang disebut sisa bahan yang tersisa atau bahan yang rusak di dalam proses pengolahan produk atau peyimpanan dan tidak dapat digunakan kembali dalam perusahaan. Penyebab timbulnya sisa bahan karena sifat bahan baku yang diproses atau karena sifat pengolahan produk atau karena bahan baku terlalu lama disimpan.
Ditinjau dari dapat dijual atau tidaknya sisa bahan, maka sisa bahan dapat dikelompokkan menjadi :
1.      Sisa bahan yang tidak laku dijual
Sisa bahan yang tidak laku dijual timbul masalah akuntansi apabila untuk membuang atau memusnahkan sisa bahan diperlukan biaya, misalnya supaya tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan hidup, perlakuan dari biaya tersebut tergantung dari penyebab timbulnya sisa bahan.
2.      Sisa bahan yang laku dijual.
Sisa bahan yang laku dijual menimbulkan masalah akuntansi atas perlakuan hasil penjualan sisa bahan.


4). KALKULASI BIAYA PRODUK GABUNGAN DAN PRODUK SAMPINGAN



PRODUK GABUNGAN
Produk gabungan (joint product)
            Disebut juga produk utama (main product) yang dihasilkan dari operasi manufaktur pada perusahaan yang memproduksi secara simultan dua atau lebih produk dengan nilai jual yang besar.

PRODUK SAMPINGAN
Produk sampingan (by-product)
            Produk yang terjadi insidental yang merupakan hasil dari pemrosesan produk lain



BIAYA GABUNGAN DAN BIAYA BERSAMA

BIAYA GABUNGAN (JOINTCOST)
            Biaya yang dikeluarkan untuk memproses secara simultan dua tatau lebih produk dengan nilai pasar tinggi.
BIAYA BERSAMA (COMOON COST)
            Biaya yang dikeluarkan dengan pembagian fasilitas secara bersama oleh dua atau lebih pemakai.

TITIK PISAH
Titik pisah (split-off point) untuk mengidentifikasi produk gabungan secara terpisah dari produk sampingan.


AKUNTANSI UNTUK PRODUK SAMPINGAN

v  Menetapkan estimasi biaya produk sampingan sama dengan nilai pasar bersihnya atau nilai bersih yang dapat direalisasi (net market/realizable value).
v  Tidak menetapkan nilai persediaan ke produk sampingan pada saat produksi.

PENETAPAN BIAYA PRODUK GABUNGAN

UKURAN FISIK
·         Metode kuantitas (quantity method)
·         Metode rata-rata biaya per unit (average unit cost method)
·         Metode faktor tertimbang (weighted factor m)
NILAI JUAL ATAU PASAR
·         Metode nilai pasar kotor (gross market value method)
·         Metode nilai pasar bersih (net market/realizable method)

KALKULASI BIAYA PER DEPARTEMEN

Pada perusahaan pabrikasi,proses produksi dapat berlangsung melalui beberapa departemen.Setiap departemen melaksanakan suatu operasi yang spesifik atau suatu proses yang mengarah pada penyelesaian produk.
Dalam kalkulasi biaya proses,total biaya dan biaya per unit pada setiap departemen akan di ikhtisarkan dalam laporan biaya produksi yang akan dipaparkan dan dibahas dalam bab ini.Dalam laporan ini,biaya unit-jadi akan di gunakan untuk menghitung biaya unit-unit yang masih dalam proses.Pemisahan biaya untuk unit yang di transfer dan untuk persediaan barang dalam proses pada setiap departemen di perlukan untuk pengendalian biaya.



5). a). Cost of good sold (HPP)
 
Harga pokok penjualan atau HPP adalah istilah yang digunakan pada akuntansi keuangan dan pajak untuk menggambarkan biaya langsung yang timbul dari barang yang diproduksi dan dijual dalam kegiatan bisnis. Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead dan tidak termasuk periode (operasi) biaya seperti penjualan, iklan atau riset dan pengembangan.
HPP muncul pada laporan laba rugi sebagai komponen utama dari biaya operasi. HPP juga disebut sebagai biaya penjualan.
Metode akuntansi
Untuk perusahaan dagang, metode menghitung harga pokok penjualan adalah:
Harga pokok penjualan (HPP) = persediaan awal + pembelian bersih - persediaan akhir
Tabel ini akan memudahkan untuk memahami konsep harga pokok penjualan
Persediaan awal         --------------------------- Rp 100.000,-
Harga pokok penjualan   --------------------------- Rp 400.000,-
=> Barang tersedia untuk dijual-------------------- Rp 500.000,-

Dikurangi harga pokok penjualan ------------------ (Rp 300.000,-)
=> Persediaan akhir ------------------------------- Rp 200.000,-
Persediaan awal dan harga pokok penjualan sama dengan barang tersedia untuk dijual sehingga barang tersedia untuk dijual adalah persediaan awal ditambah dengan harga pokok penjualan. Harga pokok penjualan dihitung dengan mengurangi persediaan akhir dari barang tersedia untuk dijual.

b.) Raw  Material Cost (Biaya  Bahan Baku)

A. PENGERTIAN BIAYA BAHAN BAKU
Bahan baku adalah bahan pokok atau bahan utama yang diolah dalam proses produksi menjadi produk jadi. Bahan baku dapat diidentifikasikan dengan produk atau pesanan tertentu dan nilainya relatif besar.
Biaya yang timbul atau terjadi untuk memperoleh bahan baku dan untuk menempatkannya dalam keadaan siap diolah disebut biaya bahan baku.
Harga pokok bahan baku terdiri dari harga beli, biaya angkutan, dan biaya-biaya lainnya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut siap dipakai. Jadi harga pokok bahan baku bukan hanya harga yang tercantum pada faktur pembelian (harga beli).
Biaya-biaya lainnya yang biasanya ikut diperhitungkan sebagai biaya bahan baku selain harga beli dan biaya angkutan, antara lain; biaya pesan (order cost), biaya penerimaan, biaya pembongkaran, biaya pemeriksaan, biaya asuransi, dan biaya pergudangan. Pada umumnya, biaya bahan baku dicatat hanya sebesar harga beli menurut faktur pembelian karena biayabiaya lain yang terjadi selain harga beli sulit diperhitungkan kepada harga pokok bahan baku
yang dibeli. Biaya-biaya lain tersebut biasanya diperhitungkan sebagai biaya overhead pabrik
B. METODE PEMBEBANAN HARGA POKOK BAHAN BAKU
Harga bahan baku biasanya berfluktuasi, karena itu antara pembelian yang satu dengan pembelian lainnya sering terdapat perbedaan harga. Akibatnya adalah timbul perbedaan pada harga pokok bahan baku yang ada di gudang meskipun jenisnya sama. Untuk mengatasinya, maka diperlukan berbagai macam metode penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi, antara lain:
1. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (First-In, First-Out Method)
Metode ini menentukan biaya bahan baku dengan anggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku yang pertama masuk ke dalam gudang, digunakan untuk menentukan harga bahan baku yang pertama kali di pakai.
2. Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (Last-In, First-Out Method)
Metode LIFO menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi dengan anggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku yang terakhir masuk dalam persediaan di gudang yang dipakai untuk menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai pertama kali dalam produksi.
3. Metode rata-rata bergerak (Moving Average Method)
Metode ini mengitung harga pokok rata-ratanya dengan cara membagi total harga pokok dengan jumlah satuannya. Setiap kali terjadi pembelian yang harga pokok per satuannya berbeda dengan harga pokok satuan barang yang ada di gudang, harus dilakukan perhitungan harga pokok rata-rata per satuan yang baru.
4. Metode Identifikasi Khusus (Specific Identification Method)
Dalam metode ini, setiap jenis bahan baku yang ada di gudang harus diberi tanda pada harga pokok per satuan berapa bahan baku tersebut dibeli. Setiap pembelian bahan baku yang berbeda harga satuannya harus dipisahkan penyimpanannya dan diberi tanda pada harga berapa bahan tersebut dibeli.
Kelebihannya adalah tiap-tiap jenis bahan baku yang ada di gudang jelas harga pokoknya sehingga untuk setiap pemakainnya dapat diketahui harga pokoknya secara tepat. Kekurangannya adalah walapun jenis bahan bakunya sama namun berbeda harga pokok per satuannya, maka harus disimpan secara terpisah di gudang.


c.) Direct Labor Cost (Biaya Tenaga Kerja Langsung)
Biaya tenaga kerja langsung adalah bagian dari upah atau gaji yang dapat secara khusus dan konsisten ditugaskan atau berhubungan dengan pembuatan produk, urutan pekerjaan tertentu, atau penyediaan layanan juga, kita juga dapat mengatakan hal itu adalah biaya pekerjaan yang dilakukan oleh para pekerja yang benar-benar membuat produk pada lini produksi.
Penentuan biaya tenaga kerja langsung
  • Perencanaan pekerjaan yang akan dilakukan.
  • Menggambarkan isi pekerjaan dari pekerjaan, dengan menunjukkan keterampilan, pengetahuan, dll
  • Pencocokan pekerjaan dengan karyawan.
Penggunaan
Biaya tenaga kerja langsung merupakan bagian dari biaya manufaktur.
Perhitungan biaya tenaga kerja langsung
Dalam biaya tenaga kerja langsung kita perlu memiliki waktu kerja dan upah yang akan dibayarkan kepada pekerja untuk dapat menghitung biaya tenaga kerja langsung seperti dalam formulasi ini[1]:-
Description: \text{Biaya tenaga kerja langsung} = \text{waktu kerja} \times \text{upah}
Upah
Upah adalah pembayaran yang diberikan kepada pekerja per jam sebagai kompensasi atas pekerjaan yang dilakukan.
Menghitung waktu kerja
Waktu kerja harus diukur dengan salah satu cara berikut ini[2]:
      2.Pengambilan sampel kerja



d.) Overhead Cost (Biaya Overhead)

biaya overhead adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Adapun biaya-biaya yang termasuk dalam biaya overhead pabrik dikelompokkan menjadi beberapa golongan sebagai berikut:
  1. Biaya depresiasi, semua aktiva tetap (kecuali tanah) yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan untuk beroperasi, akan semakin menyusut nilainya bersamaan dengan berjalannya waktu. Sebab-sebab terjadinya penyusutan itu bisa bermacam-macam seperti : susut karena dipakai, pengaruh iklim, menjadi tua dan sebagainya.
  2. Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang, biaya bahan habis pakai dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan emplasemen, perumahan, bangunan pabrik, mesin - mesin dan kendaraan.
  3. Biaya listrik, biaya overhead ini merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak luar dalam proses pembayaran.
  4. Biaya kesejahteraan karyawan, bagian dari kewajiban perusahaan memberikan tunjangan kehidupan karyawan atas pengabdian terhadap perusahaan.
  5. Biaya bank, adalah biaya atau bagian dari kewajiban perusahaan kepada pihak luar dan biaya itu sendiri bukan merupakan bagian integral dari produksi.
  6. Biaya pengelolaan limbah, biaya ini pada umumnya hanya memberikan jasa pelayanan kepada suatu proses produksi.
  7. Biaya training dan transportasi, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produksi.
  8. 8. Biaya asuransi, biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menjamin perusahaan bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti : kebakaran.
Ditinjau dari perilaku unsur-unsur biaya overhead pabrik dalam hubungan dengan perubahan volume kegiatan, biaya overhead pabrik dapat dibagi menjadi tiga golongan:
  • Biaya overhead pabrik tetap yaitu biaya overhead pabrik yang tidak berubah dalam volume kegiatan tertentu.
  • Biaya overhead pabrik variabel dalah biaya overhead pabrik yang berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
  • Biaya overhead pabrik semi variabel yaitu biaya overhead pabrik yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
Untuk keperluan penentuan tarif biaya overhead pabrik dan untuk pengendalian biaya, maka biaya overhead pabrik yang bersifat semi variabel dipecah menjadi dua unsur :
a. Biaya tetap
b. Biaya variabel
Ditinjau dari hubungannya dengan departemen-departemen yang ada dalam pabrik, biaya overhead pabrik dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu :
  • Biaya overhead pabrik langsung departemen (direct departmental overhead expenses).
  • Biaya overhead tidak langsung departemen (indirect departmental overhead expenses).
Dalam perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan biaya overhead pabrik dibebankan kepada pesanan atau produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka adalah sebagai berikut :
1. Pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi seringkali dari bulan satu ke bulan yang lain. Hal ini akan berakibat pada penyajian angka persediaan. Naik turunnya harga pokok produksi persatuan tidaklah dikehendaki bilamana penyebabnya adalah karena terjadinya ketidakefisienan biaya yang tidak normal, dan turunnya kegiatan produksi yang sifatnya sementara. Apabila biaya overhead pabrik yang sesungguhnya dibebankan kepada produk, maka harga produksi persatuan mungkin akan berfluktuasi karena:
  • Perubahan tingkat kegiatan produksi dari bulan ke bulan. Karena biaya overhead pabrik ada yang bersifat tetap dalam kisaran perubahan kegiatan produksi tertentu, maka perubahan aktivitasnya dalam kisaran kegiatan tersebut akan berakibat pada naik turunnya harga pokok produk persatuan.
  • Perubahan tingkat efisiensi produksi. Dalam bulan tertentu, misalnya, terjadi kelebihan jumlah pemakaian bahan penolong dan kelebihan pembayaran upah tenaga kerja tidak langsung mengakibatkan kenaikan harga pokok produksi persatuan.
  • Adanya biaya overhead pabrik yang terjadinya secara sporadik, menyebar tidak merata selama jangka waktu setahun. Dalam bulan tertentu seringkali hanya terhadi dua atau tiga kali kerusakan mesin yang menelan baiya perbaikan yang besar. Apabila pesanan harus dibebani dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya, maka pesanan yang dikerjakan pada saat jumlah reparasi mesin sedikit, akan menerima beban biaya overhead pabrik yang besar pula.
  • Biaya overhead pabrik tertentu sering terjadi secara teratur pada waktu-waktu tertentu. Misalnya pajak kekayaan yang dibayar tiap kwartal. Pada bulan terjadinya pembayaran pajak, biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk menjadi lebih besar bila dibandingkan dengan bulan - bulan lain yang tidak terjadi pembayaran pajak tersebut. Contoh lain adalah : tunjangan hari raya karyawan.
2. Di dalam perusahaan yang menghitung harga pokok produksinya dengan menggunakan metode harga pokok pesanan, manajemen memerlukan informasi harga pokok produksi persatuan pada saat pesanan selesai dikerjakan. Padahal ada elemen biaya overheari pabrik yang baru dapat diketahui jumlahnya pada akhir setiap bulan, atau akhir tahun
e.) Seliing Expense (Biaya Penjualan)
Biaya penjualan/ BP (cost of sales) adalah biaya perolehan barang atau jasa yang dijual selama periode yang bersangkutan, biasanya satu tahun buku, seperti yang ditunjukkan dalam Laporan Laba-Rugi. Biaya tersebut harus berkaitan dengan pendapatan yang relevan agar laporan tidak terdistorsi. Menggunakan hanya total nilai pembelian persediaan selama periode yang bersangkutan tidak akan menghasilkan angka yang benar dan relevan, karena beberapa produk yang dijual sudah tersedia dalam bentuk stok sebelum periode dimulai, dan beberapa produk yang dibeli selama periode tersebut tetap tidak terjual pada akhir periode.
Umumnya biaya penjualan dihitung dengan rumus: stok awal persediaan  + pembelian – stok akhir persediaan. Biaya penjualan pada umumnya sama dengan harga pokok penjualan.
f.) General And Administration Expense ( Biaya Umum dan Administrasi )
Beban administrasi, umum dan penjualan adalah biaya non produksi utama yang ditampilkan dalam Laporan laba rugi.
Beban administrasi, umum dan penjualan terdiri dari biaya gabungan dari operasi perusahaan, yang termasuk ke:
  • Penjualan: Beban pokok penjualan yang termasuk gaji, biaya iklan, biaya manufaktur, sewa, dan semua biaya dan pajak secara langsung berhubungan dengan produksi dan penjualan produk.
  • Umum: beban usaha umum dan pajak yang secara langsung berhubungan dengan operasi umum perusahaan, tetapi tidak berkaitan dengan dua kategori lainnya.
  • Administrasi : gaji Eksekutif dan pendukung lainnya dan semua pajak yang berkaitan dengan administrasi perusahaan secara keseluruha







  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS